Senin, 02 Februari 2009

KIAT MEMBERSIHKAN HATI DARI KOTORAN MAKSIAT


Dari Gelimang Dosa Ke Gemilang Cinta

Hati orang saleh begitu lembut, sensitif, mudah menerima cahaya petunjuk Tuhan. Hati seorang pendosa menjadi gelap, tertutupi, berkarat, keras,dan karenanya tidak dapat ditembus cahaya petunjuk.(HR Ibn Majah dan at-Tirmidzi)

Buku ini hadir mengingatkan kita: jangan salahkan siapa-siapa! Sebaiknya kita tengok hari-hari yang telah kita lewati. Sebab, kondisi kita saat ini sejatinya buah dari rentetan perbuatan kita di masa lalu. Musibah yang menimpa kalian adalah akibat perbuatan kalian. Dan Allah memaafkan sebagian besar darinya (al-Syûrâ: 30). Bila rezeki kita kini terpuruk, jangan dulu berprasangka buruk, tapi siapa tahu masa lalu kita memang berlumur amal buruk. Rasulullah saw. ber-sabda, "Takutilah dosa, karena dosa itu akan menghancurkan kebaikan. Ada dosa yang menyebabkan rezeki tertahan, walaupun sudah dipersiapkan kepadanya."

Dari segi bahasa saja, kata dosa itu menyiratkan akibat atau balasan. Dari 17 kata untuk menyebut dosa dalam Quran, sebut empat saja sebagai contoh: dzanb (disebut 35 kali) berarti akibat kesalahan kita; itsm (48 kali) bermakna kealpaan atau tidak mendapat pahala; sayyi'ah (165 kali) artinya perbuatan jelek yang menyebabkan kesedihan; rijs (10 kali) berarti kotor, baik jasmani maupun ruhani. Jadi, dosa apa pun akan berakibat buruk pada kehidupan kita. Akibat buruk itu banyak sekali.

Setelah menggugah kita agar segera keluar dari kubangan maksiat, Syekh Ibn Qayyim memperkenalkan kepada kita Tuhan yang ampunan dan kasih-Nya sung-guh tak terhingga. Jika kita bertobat, Allah berjanji akan menghapus semua akibat buruk dosa kita. Bukan itu saja. Dia juga akan mengganti seluruh keburuk-an kita dengan kebaikan. Dia akan menggantikan ketakutan dengan rasa damai, kefakiran dengan kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan de-ngan petunjuk … kecuali orang yang bertobat dan beramal saleh, maka mereka akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah Maha Peng-ampun dan Maha Penyayang (al-Furqân: 70).

Bahkan, tobat akan mengantarkan hamba menjadi kekasih Allah. Jika kita ber-hasil bertobat berarti Allah telah mencintai kita. Sungguh Allah mencintai orang bertobat dan menyucikan diri (al-Baqarah: 222). Inilah kado terindah dari ulama klasik yang ingin mengantar kita dari gelimang dosa menuju gemilang cinta.

Terbanglah Kemana Cinta Membawamu


Kisah Sepasang Kekasih Pencari Cinta Sejati


John Macmillan adalah seorang lelaki Inggris yang berada di California untuk mempelajari sufisme, khususnya Rumi, mistikus Islam abad ketiga belas yang saat ini menjadi penulis puisi paling populer di Amerika.

Saat bepergian ke Damaskus, ia mendengar kabar burung tentang sebuah manuskrip rahasia dan kontroversial yang kemungkinan berhasil keluar dari Iran semasa gebalau Revolusi Islam. Saat menyampaikan titipan dari seorang teman ketika kembali ke California, ia bertemu Camilla Jensen, seorang gadis California yang berpikiran terbuka dan membingungkan yang tampaknya memiliki hubungan dengan teks yang hilang itu.

Saat mengikuti jejak puisi mistik ini sampai ke Spanyol, India, dan Iran, serta mencoba mengungkap misteri di balik pesona Camilla, John menemukan dirinya tenggelam makin dalam ke dunia penuh gairah yang membingungkan. Kemudian, tiba-tiba, sebuah manuskrip muncul dan Camilla menghilang. Itu membuatnya makin memahami beberapa hal, tetapi juga membuatnya makin yakin apa yang paling penting baginya.

Novel ini adalah roman mistis dalam tradisi Persia klasik yang berlatar masa kini. Namun, kisah ini juga menampilkan benturan antara Islam dan dunia Barat. Mencekam dan mendebarkan, novel ini juga menunjukkan bakat unik Iyer dalam menampilkan jalinan impian, nafsu, serta prasangka yang terlibat saat budaya yang berbeda saling bertautan.

KEARIFAN PELACUR


The Wisdom of Whores adalah sebuah buku mengenai hidup dan mati, seks dan narkoba, yang ditulis oleh seorang wartawati dan ahli epidemiologi asal Inggris yang pernah lama menetap di Jakarta. Dalam buku yang berani dan "berbahaya" ini tergambar kehidupan dalam dunia HIV/AIDS internasional yang berputar di sekeliling hotel-hotel dan pusat-pusat konvensi yang mewah, maupun di jalanan kumuh kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di dunia. Ditulis dengan renyah dan amat menarik, buku ini mengungkap seluk beluk permasalahan AIDS yang berkelindan di antara meja birokrasi, kamar-kamar rumah bordil, dan transaksi bisnis bernilai milyaran dolar. Buku ini juga berkisah tentang harapan dan kekecewaan. Sebuah buku mengejutkan dan kontroversial yang akan membuka mata dan hati Anda.

"Bagiku, ada persamaan antara Indonesia dan virus HIV, yaitu, keduanya bisa merasuki darah Anda dan akan tetap bercokol di sana seumur hidup. Untung saja, akibat dari tertular 'virus Indonesia' tidaklah sedemikian menghancurkan seperti halnya HIV … Buku ini bukanlah sebuah buku mengenai Indonesia, tetapi memang banyak dari apa yang diceritakannya terjadi di Indonesia, negeri yang telah paling banyak mengajariku mengenai seks, ilmu, dan kehidupan."—Elizabeth Pisani

MUHAMMAD


Muhammad betul-betul unik. Didasarkan pada sumber-sumber berbahasa Arab dari abad ke-8 dan ke-9, buku ini mendekati dan mereportase kata-kata dari orang-orang lelaki maupun perempuan yang mendengar langsung Nabi Muhammad berbicara dan menyaksikan sendiri peristiwa-peristiwa dalam hidupnya.

Martin Lings mampu menghadirkan kesederhanaan maupun keagungan cerita. Karena itu, Muhammad dapat dibaca dengan sama nikmatnya baik oleh mereka yang sudah akrab dengan biografi Nabi maupun para "pendatang baru" yang membacanya untuk pertama kali.

Buku ini terpilih sebagai biografi Nabi terbaik dalam bahasa Inggris pada konferensi Sirah Nasional di Islamabad tahun 1983. Sejak itu karya ini telah dipublikasikan dalam bahasa Prancis, Italia, Spanyol, Turki, Belanda, Tamil, Arab, Jerman, Urdu, dan sekarang, Indonesia. Pada 1990, setelah buku ini berhasil mencuri perhatian Universitas al-Azhar Kairo, penulisnya menerima bintang kehormatan dari Presiden Hosni Mubarak.

Minggu, 01 Februari 2009

HONEY MOON WITH MY BROTHER


Apa yang akan Anda lakukan jika tunangan Anda mencampakkan Anda menjelang pesta pernikahan saat semua undangan telah disebar
dan sebagian tamu tengah berada dalam perjalanan ke kota Anda?

Kehidupan Franz Wisner seolah-olah hancur berantakan ketika tunangannya yang telah dipacarinya selama 10 tahun memutuskan hubungan seminggu sebelum hari pernikahan mereka. Dengan pesta pernikahan dan bulan madu yang telah siap menanti, ada dua pilihan yang tersedia baginya: membatalkan semuanya atau menjalankannya tanpa mempelai wanita. Didukung oleh adiknya, Kurt Wisner, dan para sahabatnya, Franz yang nyaris putus asa mengambil pilihan kedua.

Bulan madu yang awalnya dianggap sebagai gurauan untuk meringankan beban hati, ternyata berubah menjadi pengalaman luar biasa. Franz dan Kurt, dua bersaudara yang semula merasa saling terasing menemukan kembali jati diri dan keintiman mereka. Keduanya kemudian memutuskan berhenti dari pekerjaan mereka, menjual rumah mereka, menyumbangkan pakaian dan perabot mereka, membuang ponsel dan penyeranta mereka, lalu pergi bersama mengelilingi dunia.

Setelah bertualang selama empat tahun dan menyinggahi lebih dari enam puluh negara, termasuk Indonesia, hubungan mereka justru semakin erat. Franz yang semula patah hati akhirnya menemukan makna hidup yang baru.
Perjalanan mereka pun berubah menjadi sebuah cara baru menikmati hidup. Dari alam liar Amerika Latin hingga Eropa Timur dan Timur Tengah, dari Afrika hingga Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, setiap petualangan baru membawa mereka ke tempat-tempat yang lebih unik dan menarik, diwarnai aneka kisah seru yang mereka alami.

Lucu, menyentuh, dan sekaligus sangat menghibur, buku ini bakal memancing hasrat bepergian Anda. Mengikuti kedua bersaudara itu sedikit demi sedikit menanggalkan setiap rutinitas harian mereka dan hidup bebas merdeka, mau tak mau Anda akan berharap dapat melakukannya juga

STRATEGI PERANG ZIONIS ISRAEL DI JALUR GAZA


Kini Israel dan Hamas terlibat dalam aksi yang disebut menteri pertahanan Israel Ehud Barak “perang hingga akhir” mari kita lihat pilihan yang mereka miliki.

Pertama-tama, apakah memang ini merupakan perang hingga akhir?

Bisa jadi demikian, dan bisa jadi akan lebih buruk situasinya karena jika perang sudah dimulai, tidak mudah mengontrolnya.

Tetapi terkaan yang paling mungkin adalah mereka akan terus bertempur hingga ada intervensi diplomatik yang bisa diterima kedua kubu, atau setidaknya berada di posisi yang tidak memungkinkan mereka menolak.

Para jenderal Israel selalu mempertimbangkan dua jenis waktu dalam melaksanakan operasi militer.

Yang pertama memperlihatkan bahwa mereka harus mencapai tujuan militer yang sudah ditentukan.
Tank milik Israel Israel memiliki lebih banyak pilihan dibanding Hamas

Yang kedua memperlihatkan banyaknya waktu yang tersisa sebelum tekanan internasional agar gencatan senjata ditetapkan menjadi tidak mungkin untuk ditolak.

Jam diplomatik ini berjalan seiring dengan jumlah kematian warga sipil, dan dengan jumlah warga Palestina yang tewas demikian tinggi, jam itu berdetak semakin kencang.

Hamas merupakan organisasi yang kurang konvensional.

Para pemimpinnya sadar reputasi mereka terbentuk oleh ideologi perlawanan.

Semakin menderita mereka, semakin keras mereka berjuang, semakin tinggi dukungan terhadap mereka di Timur Tengah.

Di wilayah yang penuh dengan kemarahan terhadap Israel dan sekutu baratnya, Hamas tidak akan menerima usul apapun yang akan membatasi aksi yang menurut mereka merupakan hak untuk berjuang.

Kelompok ini ingin mengirim pesan bahwa mereka tidak terintimidasi dan akan terus berjuang demi seluruh pihak di dunia yang marah dengan aksi Israel, dan juga kerumitan sekutu baratnya.

Akan tetapi kepemimpinan Hamas sangat cerdik. Kelompok ini mungkin akan menerima kesepakatan yang membuatnya semakin diakui di panggung internasional dan memberi napas baru pada pasukannya.

Namun untuk saat ini Israel masih menjalankan rencananya, mencoba untuk menguasai keadaan.

Dan Israel mendapat perlindungan dari pemerintahan Bush, yang masih memanfaatkan tembakan diplomatis di bulan terakhir kekuasaannya dengan mengatakan gencatan senjata memang diinginkan, tetapi hanya jika Hamas menghentikan aksi penembakan.

Disaat perang masih berlangsung, Israel memiliki lebih banyak pilihan dibandingkan Hamas.

Perang tak seimbang

Israel memiliki militer yang kuat dan modern. Hal ini tidak berarti kemenangan standar secara militer sudah pasti, karena jika sudah pasti Irak sudah menggempur Gaza sejak dulu.

Israel memiliki militer modern
Perang di Gaza, seperti juga banyak konflik lain di dunia saat ini, merupakan pertempuran antara si kuat dan si lemah.

Para pakar strategi menyebutnya perang asimetris atau tak seimbang.

Dalam perang seperti ini, kubu yang lemah sadar mereka tidak punya harapan untuk mengalahkan si kuat dalam perang frontal.

Jadi, mereka berusaha memperkuat kemampuan yang dimiliki dan mendayagunakannya untuk menyerang titik yang dianggap sebagai titik lemah.

Contoh yang paling ekstrim adalah pukulan luar biasa yang dihasilkan oleh sekelompok kecil pembajak yang menabrakkan pesawat komersial ke gedung World Trade Center 11 September 2001.

Hamas sangat ingin memukul Israel sekuat mungkin dan telah mengancam untuk mengerahkan pembom bunuh diri dan juga roket.

Tetapi organisasi ini ingin juga membuat pukulan dari Israel balik memukul.

Sejak tekanan internasional terhadap israel diawali dengan jumlah korban yang tewas dari kalangan warga Palestina, satu caranya adalah berkonsentrasi dalam perang media.

Ini sangat berarti dalam perang tidak seimbang.

Menang dalam perang media di dunia yang tidak pernah berhenti dari komunikasi langsung, merupakan bagian besar dalam memenangkan perang.

Ketika jenderal Wesley Clark dari Amerika menjadi komandan pasukan Nato di Kosovo tahun 1999, dia selalu memasang stasiun televisi berita di kantornya selama 24 jam.

Israel untuk saat ini melarang wartawan internasional masuk ke Gaza.

Garis yang konsisten

Negara itu jug amenyatakan sebagian besar wilayah Israel di perbatasan Gaza sebagai zona militer tertutup yang memberi kekuasaan pada tentara untuk mengusir para wartawan.

Juru bicara Israel di seluruh dunia ters mengemukakan pernyataan yang konsisten.

Mereka berulang kali, tanpa lelah, menegaskan bahwa Israel bertindak untuk membela diri, bahwa wilayah kedaulatannya dilanggar oleh serangan roket dan bahwa negara manapun yang berada dalam posisi itu akan melakukan hal yang sama.

Selain pernyataan menteri pertahanan mengenai perang hingga akhir, tampaknya ada upaya untuk tidak mempergunakan kata-kata yang bombastis.

Hal berbeda terjadi dalam perang di Lebanon tahun 2006, membebani Israel dengan visi kemenangan yang sangat tidak mungkin tercapai.

Namun Israel juga ingin mengirim pesan lain.

Negara itu menyerang simbol-simbol kekuasan dan prestise Hamas, seperti Universitas Islam di Gaza.

Israel yakin bisa merusak posisi Hamas sehingga tidak akan bisa lagi melontarkan roket melintasi perbatasan.

Negara ini memanda satu cara untuk memisahkan kepemimpinan Hamas dan pendukung utamanya dari warga Palestina di Gaza adalah dengan memperlihatkan betapa besar kerusakan yang diderita warga akibat tindakan Hamas.

Hal itu tampaknya tidak akan terjadi.

Bagi warga Palestina, apapun yang dikatakan oleh Israel soal serangan itu adalah hinaan terhadap semua pihak.

Untuk Israel sendiri, ini bukan hanya menggalahkan Hamas semata.

Negara itu ingin menghilangkan rasa ragu terhadap kompentensi militer Israel yang tercipta sejak dipaksa berperang hingga akhir oleh Hezsbollah Lebanon tahun 2006.

Israel menyebutnya memperbaiki kekuatan militer. Artinya mereka ingin membuat calon musuh takut akan kemungkinan aksi yang bisa dilakukan oleh Israel.